Tuesday, September 11, 2012

Indahnya Islam, Manisnya Iman

Judul tulisan ini mungkin sudah terlalu sering kita dengar, tapi kemungkinan besar sedikit sekali di antara kita (termasuk saya sendiri) yang benar-benar telah merasakan hakikatnya. Seandainya kita mau jujur pada diri kita sendiri, sampai saat ini sudah berapa lama kita menjadi muslim dan sudah berapa banyak amal ibadah yang kita kerjakan akan tetapi pernahkah kita merasakan kenikmatan dan kemanisan yang hakiki sewaktu kita melaksanakan ibadah tersebut.

Maka kalau hakikat ini belum kita rasakan, bererti ada sesuatu yang kurang dalam iman kita, ada sesuatu yang perlu dikoreksi dalam keislaman kita. Kerana manisnya Iman dan indahnya Islam itu bukan sekadar teori belaka, tapi benar-benar merupakan kenyataan hakiki yang dirasakan oleh orang yang memiliki keimanan dan ketaatan yang kuat kepada Allah, yang wujudnya berupa kebahagiaan dan ketenangan hidup di dunia, serta perasaan gembira dan senang ketika beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.

Dan ini merupakan balasan kebaikan yang Allah segerakan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan taat kepada-Nya di dunia sebelum nantinya di akhirat mereka akan mendapatkan balasan yang lebih baik dan sempurna. Hal ini Allah sebutkan dalam banyak ayat Al-Qur'an diantaranya;

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia), dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka (di akhirat) dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan". QS An-Nahl : 97

"Dan orang-orang yang berhijrah kerana Allah sesudah mereka dianiya, pasti Kami akan berikan kepada mereka (balasan) kebaikan di dunia. Dan sesungguhnyapahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui. (yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Rabb saja mereka bertawakkal". QS An-Nahl: 41-42

"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), nescaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu (di dunia) sampai waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya (di akhirat nanti)." QS Huud: 3

"Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertaqwalah kepada Rabbmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahala bagi mereka dengan tanpa batas (di akhirat)". QS Az Zumar: 10

Dengan mengomentari keempat ayat di atas, Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyyah (semoga Allah merahmatinya) berkata: "Dalam keempat ayat ini Allah menyebutkan bahawa Dia akan memberikan balasan kebaikan bagi orang-orang yang berbuat dengan dua balasan: balasan (kebaikan) di dunia dan balasan (kebaikan) di akhirat".

Kemudian kalau kita mengamati dengan saksama ayat-ayat suci Al-Qur'an dan hadits-hadits Rasulullah yang mensifati dan menggambarkan ajaran agama Islam ini, kita akan dapati bukti yang menunjukkan bahawa agama Islam ini Allah turunkan kepada manusia sebagai sumber kebahagiaan hidup yang hakiki dan ketenangan lahir dan batin bagi orang-orang yang memahami dan mengamalkannya dengan baik dan benar.

Di antara ayat-ayat Al-Quran tersebut adalah firman Allah:

"Dan Kami turunkan kepadamu kitab ini (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan khabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri". QS An-Nahl: 89

Juga firman Allah:

"Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu (dalam Al-Qur'an) pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman". QS Yunus: 57

Dalam ayat lain Allah menegaskan bahawa Dia tidaklah menjadikan agama Islam ini sebagai beban yang memberatkan dan menyulitkan manusia, Allah berfirman: 

"Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesulitan bagimu". Al Baqarah: 185

"Allah tidak menghendaki untuk menjadikan kesempitan bagi kamu". Al Maaidah: 6

"Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan bagi kamu dalam agama ini suatu kesempitan". Al Hajj: 78




Sumber : Ust. Anas Burhanuddin










No comments:

Post a Comment