Friday, November 16, 2012

Palestine Tandingannya

Ini merupakan kesinambungan dari posting saya sebelumnya, iaitu siapa tandingannya Israel? Dan jawabannya adalah Palestine. Ya, Palestine.

Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestine? Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel 27 Disember 2008 memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestine di Gaza.

Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas sudah mencapai lebih 1300 orang. Hampir setengahnya adalah anak-anak. Selain kerana memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan. Seusai Ramadhan 1429 H yang lalu, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestine yang sudah hafidz Al-Quran.

Anak-anak yang hafal 30 juz ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. "Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Al-Quran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan menjadi seperti apa?" demikian difikirkan orang-orang Yahudi.

Anak Palestine menjadi penghafal Al-Quran yang tangguh. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan Al-Quran. Tak ada main Playstation  atau Game bagi mereka. Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal belia. Kini kerana ketakutan sang penjajah (zionis laknatullah), sekitar 500 anak penghafal Al-Quran itu telah syahid. Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi.

Mari saudara seiman sekalian, kita panjatkan doa kepada yang Maha Kuasa agar Palestine bebas dari cengkaman Israel.


Sumber : Good News, Berita Gembira Dunia Islam

Tuesday, November 6, 2012

Mengapa Yahudi Pintar?


Kepintaran Yahudi sudah tidak disangsikan lagi. Bahkan ayat-ayat suci berbagai agama pun sudah menegaskan demikian. Tapi itu bukan tanpa upaya. Ada upaya besar yang mereka lakukan yang kemudian menjadi sistem dan budaya. Budaya belajar dahsyat yang mereka miliki akan menciptakan generasi yang dahsyat.

Artikel Dr Stephen Carr Leonn berikut, patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah 3 tahun di Israel ia melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, iaitu “Mengapa Yahudi Pintar?” Akhir Desember 1980, Stephen kala itu menghitung hari pulang ke California, terlintas di benaknya apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa Tuhan memberi kelebihan pada mereka? Apa ini kebetulan atau hasil usaha sendiri?

“Dan sungguh, Kami telah menempatkan Bani Israil di tempat kediaman yang bagus dan Kami beri mereka rezeki yang baik.” QS Yunus : 93

Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phdnya. Tesis ini memakan waktu hampir 8 tahun. Kerana harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin, ia memulai sejak awal kehamilan sampai melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Ibu dan bapa akan membeli buku matematik dan menyelesaikan soal bersama. Stephen sungguh heran kerana temannya yang mengandung sering membawa buku matematik dan bertanya beberapa soal yang tidak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematik. Stephen bertanya, “Apakah ini untuk anak kamu?” Dia Menjawab, “Iya, ini untuk anak saya yang masih dalam kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi genius.” Tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematik sampai genap melahirkan.

Makan Kurma dan Susu

Hal lain yangStephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan kurma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan. Menurut wanita Yahudi, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak sementara kepala ikan mengandungi kimia yang dapat merusak perkembangan otak anak dalam kandungan.

Ketika diundang makan malam bersama-sama orang-orang Yahudi, Stephen menceritkan, “Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama, saya perhatikan mereka gemar sekali memakan ikan (hany isi atau fillet)”.

Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus terutama kacang badam.

Uniknya, mereka akan makan buah-buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika anda diundang ke rumah Yahudi, akan dihidangkan buah dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan karbohidrat (nasi dan roti) dahulu kemudian buah-buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk. Akibatnya lemah dan payah memahami pelajaran semasa di kelas.

Diusir Jika Merokok

Di Israel, merokok adalah tabu. Jika diundang makan di rumah Yahudi, jangan sekali-kali merokok. Tanpa canggung, mereka akan menyuruh anda keluar dari rumah mereka dan merokok di luar rumah. Menurut ilmuan di Universiti Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merosakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Ertinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak (bodoh).

Bermain Muzik dan Olahraga

Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata-rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka juga dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban.

Menurut mereka bermain muzik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Menurut ilmuan Yahudi, hentakan muzik dapat merangsang otak. Tak heran banyak pakar muzik atau musisi berasal dari Yahudi. 

Di kelas 1- 6, anak-anak Yahudi akan diajar matematik berbasis perdagangan. Pelajaran Sains pun sangat diutamakan. Bahkan menurut Stephen, “Perbandingan dengan anak-anak California, tingkat IQ-nya boleh saya katakana 6 tahun kebelakang!!”

Segala pelajaran akan dengan mudah ditangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran, olahraga juga menjadi kewajipan bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Memanah dan menembak dapat melatih otak focus. Menembak juga bagian dari persiapan bela Negara. Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah menengah, di sini siswa dijejali dengan sains. Mereka didorong menciptakan produk. Meski projek mereka kadang lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius. Apa lagi jika yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Idea itu akan dibawa ke jenjang yang lebih tinggi. 

Fakulti Ekonomi yang serius

Satu lagi yang diberi keutamaan ialah fakulti ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan serius belajar ekonomi. Di akhir tahun di university, mahasiswa diharuskan mengerjakan projek. Mereka harus mempraktikkannya.

Anda baru akan lulus jika tim anda dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta! Anda terperanjat? Ya, itulah kenyataanya. Kerana itu jangan hairan jika bangsa ini banyak melahirkan usahawan-usahawan tangguh dunia.

Kesimpulan pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang boleh diselesaikan semalaman. Perlu proses, mungkin melewati beberapa generasi.

 (Siapa tandingannya Yahudi?? Baca post saya berikutnya..)

 Sumber :Good News, Berita Gembira Dunia Islam.